Minggu, 26 Mei 2013

Vaksin Kombo

Imunisasi alternatif ini dikenal dengan vaksin kombinasi atau vaksin kombo, yaitu gabungan beberapa jenis virus atau bakteri menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Praktisnya, pemberian vaksin ini cukup dilakukan dalam satu suntikan saja. Vaksin ini telah mendapat persetujuan dari pemerintah masing-masing negara. Di Indonesia, vaksin ini harus mendapat ijin dari Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan.

Jenis Vaksin Kombo

Vaksin kombinasi tertua yang ada adalah DPT (Difteri – Pertusis – Tetanus). Dari penggabungan vaksin DPT yang terbukti aman ini, kemudian timbul ide menggabungkan beberapa vaksin lainnya. Maka jadilah penggabungan vaksin DPT dengan vaksin lain, berupa vaksin kombinasi. Misalnya saja, DPT + Hepatitis, DPT + Hib (Haemophilus influenzae tipe-B) dan sebagainya. Kini, tersedia juga berbagai vaksin kombinasi jenis lain. Misalnya, MMR (Mumps Measles Rubella) + Varisela, DPT + Hepatitis B + Hib + IPV (polio) serta banyak lagi.
Kelebihan

* Praktis. Lebih menghemat frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan.
* Jarang menyebabkan efek panas/demam pada bayi.
* Mengurangi stres dan rasa sakit akibat tusukan jarum, karena bayi Anda hanya sekali disuntik.
* Lebih banyak jenis penyakit yang bisa dicegah.
* Bisa mengejar imunisasi yang terlambat diberikan.
* Hanya perlu waktu yang singkat bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan program imunisasi.

Kekurangan

* Bisa terjadi ketidakserasian kimiawi akibat bercampurnya beberapa jenis vaksin. Tapi jangan khawatir, hal ini tetap aman bagi anak.
* Bisa saja membingungkan petugas kesehatan dalam menyusun jadwal imunisasi, khususnya kalau anak pindah-pindah dokter. Itu sebabnya, mintalah dokter untuk menuliskan nama imunisasinya, tanggal dan nomor batch (nomor vaksin), serta tanda tangannya dalam Kartu Menuju Sehat bayi Anda. Dengan demikian dokter yang melanjutkan vaksinasinya tidak kebingungan menentukan vaksinasi selanjutnya

0 komentar:

Posting Komentar