Jumat, 17 Mei 2013

Bekas Suntikan BCG

Vaksin BCG (diambil dari nama penemunya) dibuat dari kuman tuberkulosis (TB) yang sudah dilemahkan. Tujuan memberi vaksin BCG adalah melindungi anak, khususnya bayi dan balita dari infeksi tuberculosis, khususnya infeksi tuberkulosis yang berat. Misalnya, TB selaput otak (meningitis tuberkulosis), TB tulang, serta TB yang tersebar di seluruh tubuh.

Bagaimana cara pemberiannya?

• Vaksin ini akan disuntikkan di dalam kulit (tidak ke dalam otot), lalu terjadi reaksi peradangan setempat dalam bentuk bisul dan nanah. Biasanya, muncul beberapa minggu sesudah imunisasi (umumnya, 6 minggu kemudian).

• Namun, bisul dan nanah ini bukan berarti ada infeksi kuman, melainkan sebetulnya merupakan luka atau abses yang steril. Bersihkan saja area tersebut dengan kapas air hangat (jangan pergunakan larutan antiseptik seperti alkohol atau betadin).

• Selain itu, jangan cemas jika setelah kering, muncul kembali ‘nanah’-nya. Sekali lagi, ini bukan berarti telah terjadi infeksi berkepanjangan. Pada saatnya, ‘luka’ akan mengering total dan muncul semacam jaringan parut alias keloid. Jadi, imunisasi BCG yang berhasil memang akan menimbulkan jaringan parut.

• Tapi, sejalan dengan bertambahnya usia, jaringan parut tersebut akan sangat minimal, menipis, dan memudar.

0 komentar:

Posting Komentar