Kamis, 16 Mei 2013

Posisi Tidur Yang Baik Dan Aman Untuk Bayi


Anda mungkin sudah tahu bahwa posisi tidur yang baik dan aman untuk bayi Anda adalah terlentang atau miring. Namun begitu, ternyata jika bayi Anda posisi tidurnya terlentang terus menerus tidak baik juga lho!
Tengkorak/batok kepala bayi Anda masih sangat lunak dan sangat mudah mengalami perubahan bentuk. Jika Anda membiarkan si kecil terus menerus tidur dengan posisi terlentang, maka lama kelamaan bentuk kepalanya akan “peang” dan bagian belakang akan terlihat rata.
Oleh sebab itu, cobalah sesekali membaringkan bayi Anda dalam keadaan tengkurap. Kegiatan ini bisa Anda mulai ketika usia bayi Anda 2-3 bulan, yaitu ketika ia sudah mulai bisa mengendalikan gerak kepalanya.
Sebagian ahli menganjurkan agar Anda melakukannya terhadap si kecil sekitar 30 menit setiap harinya. Tidak perlu langsung… bagi-bagi saja menjadi beberapa kali dalam sehari. Perhatikan juga kondisi bayi Anda sebelum mulai menengkurapkannya, pastikan ia dalam keadaan tenang dan jika ia sedang kesal jangan dipaksa ya!
Berikut adalah beberapa posisi tidur yang baik bagi bayi di bawah usia 6 bulan dan sangat dianjurkan:
  • Tidur terlentang
    Bisa dibilang bayi sudah memiliki kemampuan sendiri untuk mencari posisi tidur yang enak. Namun jika dikaitkan dengan SIDS, posisi tidur terlentang adalah posisi yang paling dianjurkan untuk bayi.
  • Tidur miring
    Tidur pada posisi miring ke kanan juga baik bagi bayi yang berumur di bawah 6 bulan. Karena pada posisi ini susu yang diminum akan masuk langsung ke lambung sehingga lambung akan lebih mudah mencerna segala minuman yang diminum bayi.
  • Tidur tengkurap
    Posisi tidur ini paling sering dihubungkan dengan kasus SIDS tapi pada kenyataannya, banyak manfaat yang bisa didapat oleh bayi karena tidur tengkurap yaitu bayi menjadi lebih mudah bernafas sehingga tidurnya lebih nyenyak dan jarang menangis.
Beberapa keuntungan sesekali membaringkan bayi Anda dengan posisi tengkurap yaitu :
  1. Memberikan kesempatan kepada bagian belakang kepala bayi untuk “istirahat”.
  2. Membantu menguatkan otot leher bayi, sebagai persiapan untuk merayap.
  3. Membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar.
  4. Membantu mengembangkan kemampuan motorik halus.

0 komentar:

Posting Komentar