Sabtu, 25 Mei 2013

menangkis trik dagang toko emas

Ada ungkapan membeli emas hanya perlu 5 menit, tapi ketika menjual perlu 50 menit. Ini terjadi biasaya karena penjual-pembeli tak segera bertemu kata sepakat soal harga. Sebabnya banyak. Salah satunya adalah penjual-pembeli punya ekspektasi harga tertentu.

Sebagai awalan, berikut ini biasanya dialog yang terjadi antara konsumen dengan pedagang, Tetap tenang, lalu ‘tangkis’ dengan santai dan lugas. Di bagian akhirnya, baru kita bahas lebih dalam ‘ilmu’ dan esensinya.

1. Pedagang: “Ini emas muda. Warnanya redup.” – Jangan percaya.

Alasan : tua-mudany emas tak ditentukan warna. Warna emas ditentukan oleh kadar campuran logam lain selain emas. Misalnya emas dan tembaga akan member efek agak kekuningan.

2. Pedagang: “Ini emas Jawa, lebih murah jatuhnya.” – Jangan percaya.

Alasan : yang menentukan harga bukan asal emasnya. Emas Jawa, emas Lampung, emas Palembang, emas Arab itu istilah setempat dan tak scientific. Yang menentukan adalah berat & karat. Emas Jawa biasanya sebutan untuk emas dibawah 21 karat (biasanya 18K). Kalo emas kita setelah dicek berkarat diatas 18, berarti ia adalah ‘emas tua” dan tak ada alasan dinilai rendah.

3. Pedagang: “Emasnya susut, sudah lama nih belinya.” – Jangan percaya.

Alasan : kecuali dipakai di badan sehari-hari seperti perhiasan, emas adalah logam yang tak susut. Itu trik untuk menurunkan harga. Emas batangan dan Dinar yang disimpan di lemari besi kemudian dijual lagi tak akan susut. Untuk membuktikan, lakukan penimbangan.

4. Pedagang: “Ini emas keluaran lama, potong harga ya.” – Jangan mau.

Alasan : kecuali perhiasan yang memang ada model yang tak lagi up to date, emas batangan dan koin/ dinar tidak terkendala model. Potongan harga hanya bisa dikenakan untuk perhiasan karena mungkin perhiasan harus dilebur untuk kemudian dibentuk lagi sesuai trend masa kini.

5. Pedagang: “Ini sertifikatnya palsu ya” – Jangan langsung percaya.

Alasan : sertifikat tak gampang dipalsukan. Jauh lebih sulit memalsukan sertifikat emas Logam Mulia daripada memalsukan uang kertas. Ada empat tanda di dalamnya (bisa dilihat dengan terawang dan dengan UV light) yang jika kita teliti, tak akan tergantikan. Juga tanda tangan assayer dan nomor seri untuk emas batangan. Terlebih jika belanja di toko emas tempat kita menjual, maka sertifikat yang dibilang tak asli bisa diperdebatkan, karena berarti toko tersebutlah yang telah menjualnya dulu.

6. Pedagang: “Ini emas digosok dulu ya, mau lihat asli-tidaknya.” – Jangan kasih.

Alasan : emas kita jadi berkurang karena digosok ke benda kasar itu. Serbuk hasil gosokannya kemudian biasanya dikumpulkan dan dimanfaatkan. Saat ini dengan cara modern, emas hanya perlu dicek keaslian dan kandungan dengan berbagai alat, ada yang mirip avometer saja, X-Ray fluorescence, atau dengan paduan gelas ukur & timbangan digital. Praktis dan sederhana. Biasanya pegadaian & toko emas yang serius memiliki peralatan ini.

7. Pedagang: “Ini dinar emas diskonnya gede, bukan produksi Antam.” – Jangan percaya.

Alasan : lihat sertifikatnya, kalau sertifikat Logam Mulia tersedia, ya itu berarti produksi Antam

0 komentar:

Posting Komentar