Rabu, 22 Mei 2013

Anak Anda Sembelit

Sembelit dalam istilah kedokteran disebut konstipasi. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam hal konstipasi, yaitu keadaan tinja, keseringan (frekuensi) berhajat, dan keadaan fisik anak itu sendiri. Keadaan tinja perlu diperhatikan secara seksama apakah cair, lembek, atau keras. Pada sembelit, tinja dalam keadaan keras sehingga sering tampak berbentuk bulat-bulat seperti kotoran kambing. Frekuensi berhajat juga perlu diamati. Jika mengalami sembelit, frekuensi berhajat anak akan berkurang dibandingkan sebelumnya. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa keseringan berhajat itu bervariasi, tergantung pada umur anak dan dietnya. Misalnya, pada bayi baru lahir yang mendapatkan ASI, bayi sering sekali berhajat, bisa sampai 8-10 kali sehari. Tetapi menjelang usia 2 bulan, frekuensi berhajatnya akan berkurang, bisa hanya sekali dalam 3-4 hari. Keadaan fisik anak juga amat penting untuk menentukan apakah seorang anak menderita sembelit atau tidak. Pada keadaan sembelit atau tidak. Pada keadaan sembelit kita bisa meraba adanya benda keras (yaitu tinja keras) di perut bagian kiri bawah anak.

Kapan timbul sembelit?

Awal timbulnya sembelit penting diperhatikan sebab bisa memberi petunjuk tentang penyebabnya. Bila kesulitan buang air besar terjadi sejak lahir maka perlu dipikirkan bahwa kemungkinan itu penyakit bawaan, misalnya penyakit Hirschprung. Pada penyakit ini terjadi kelainan bawaan berupa berkurangnya serabut syaraf pada selamput lendir usus besar, dengan akibat usus besar kurang bergerak. Peristaltiknya berkurang. Akibatnya, tinja yang terbentuk tidak bisa melalui usus besar menuju lubang pelepasannya (anus) dengan lancar. Pada waktu mau lahir, bila diperhatikan, sebenarnya telah tampak bahwa kotoran pertamanya yang berwarna hitam (mekonium) terlambat keluarnya. Pada keadaan normal, biasanya bayi telah mengeluarkan mekoniumnya dalam 24 jam pertama. Bila bayi menderita penyakit ini, selain sembelit akan tampak perut bayi membuncit dan lama-kelamaan tampak kurang gizi. Penyakit ini hanya bisa ditolong dengan cara pembedahan.

Bila sembelit terjadi setelah anak berusia 2-3 tahun, tentu kemungkinan penyebabnya adalah hal-hal lain, seperti diet, kejiwaan, dan lain-lain

Yang akut dan yang kronis

Lamanya keluhan sembelit berlangsung dapat memberikan petunjuk untuk mengetahui penyebabnya. Disebut sembelit akut bila keluhan berlangsung kurang dari 4 minggu. Sedangkan bila sembelit telah berlangsung lebih dari 4 minggu disebut sembelit kronik. Penyebab sembelit kronik biasanya lebih sulit disembuhkan.

Awas sumbatan usus

Hal penting lain yang perlu diperhatikan ketika anak menderita sembelit adalah, apakah sembelit ini disebabkan oleh adanya penyumbatan pada usus. Kelainan ini penting diperhatikan sebab dapat membahayakan jiwa anak bila tidak segera ditonjolkan. Selain sembelit, anak dengan penyumbatan pada usus juga akan memperlihatkan gejala lain, seperti muntah-muntah, sakit perut, dan perut membuncit. Bila anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk memastikan apakah terdapat gejala penyumbatan usus.

Yang sering menyebabkan sembelit akut

Infeksi virus sering menyebabkan sembelit pada anak. Hal ini disebabkan karena anak kurang minum, menderita demam, dan kehilangan banyak cairan melalui saluran nafasnya. Dalam hal ini Anda tidak perlu khawatir, sebab bila infeksinya dapat diatasi biasanya sembelitnya akan menghilang. Jagalah agar anak banyak minum supaya tidak kekurangan cairan dalam tubuhnya. Sembelit juga sering disebabkan oleh obat-obatan yang diberikan pada anak. Misalnya obat anti kejang, obat batuk anti pilek, obat mag, obat tambahan darah, (zat besi) dan lain-lain. Obat-obatan tersebut memang menimbulkan efek samping berupa sembelit. Bila obat dihentikan biasanya sembelitnya akan menghilang. Perlu pula diperhatikan mengenai obat pencahar. Penggunaan obat pencahar secara lama justru akan menimbulkan sembelit. Oleh karena itu pemakaian obat pencahar harus dengan indikasi yang tepat tidak boleh sembarangan.

Serpihan cat (mengandung logam timbal) yang tertelan anak juga dapat menimbulkan gejala sembelit dan sakit perut.

Perubahan diet anak sering pula menimbulkan sembelit yang bersifat sementara. Bila diet anak mengandung banyak karbohidrat (permen) atau susu, dan kurang mengandung buah-buahan, sayuran, dan serealia, biasanya anak jadi mudah terkena sembelit.

Sembelit juga dapat timbul bila ada perubahan suasana atau gaya hidup, seperti dalam perjalanan, sewaktu liburan, atau pindah rumah.

Nyeri pada anus dapat menyebabkan sembelit. Nyeri disebabkan adanya luka pada anus (fisuraani). Luka timbul karena anak pernah melepaskan tinja yang keras. Karena luka menimbulkan sakit bila anak berhajat, maka anak enggan buang air besar. Makin lama tinja berada diusus, makanya tinjanya akan makin keras. Makin keras tinja akan makin menimbulkan nyeri, sehingga anak akan makin menahan buang air besarnya. Keadaan ini harus cepat diatasi, karena bila tidak akan menimbulkan sembelit kronis dan pada akhirnya akan menimbulkan sembelit kronis dan pada akhirnya akan menimbulkan kelainan kejiwaan pada anak.

Walaupun jarang terjadi, nyeri pada anus (yang menyebabkan sembelit) dapat pula disebabkan oleh adanya benda asing di dalam usus. Misalnya anak menelan uang logam, yang umumnya dapat melalui saluran cerna bagian atas dengan lancar. Tetapi sewaktu akan melalui anus dapat menimbulkan nyeri sehingga akan menyebabkan sembelit. Kadang-kadang dapat pula benda asing masuk melalui anus karena dimasukkan oleh anak atau teman bermainnya. Di luar negeri pernah dilaporkan anak yang mengalami sexual abuse.

Yang sering menyebabkan sembelit kronik

Selain penyakit Hirschprung yang telah dijelaskan sebelumnya. sembelit kronis dapat pula disebabkan oleh berbagai kelainan. Penyebab paling sering adalah yang disebut sembelit fungsional. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin keturunan. Ada yang menduga bahwa latihan berhajat (toiler training) yang salah (agak kasar) dan terlalu dini ikut berperan. Anak dengan sembelit fungsional biasanya mulai memperlihatkan gejala sesudah anak dilatih berhajat, pada usia 3-5 tahun. Kadang-kadang pengeluaran tinja keras disertai bercak-bercak darah. Anak seringkali memperlihatkan tingkah laku aneh yang merupakan manifestasi anak dalam berusaha melawan proses berhajat. Gejala lainnya berupa kurang nafsu makan, mudah tersinggung, kurang aktif, dan kecepirit.

Kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) dapat pula menyebabkan sembelit kronik. Kelainan ini perlu diketahui secara dini sebab dapat mengakibatkan retardasi mental. Selain sembelit, bayi dengan kelainan ini akan memperlihatkan gejala sulit makan, malas, mengantuk, lemah, temperatur tubuhnya dingin, dan bengkak. Bila diketahui dan kemudian diobati secara dini maka anak akan terhindardari kerusakan saraf yang mungkin terjadi.

Bagaimana mengatasinya?

Bila anak menderita sembelit sebaiknya segera dibawa ke dokter. Untuk menentukan penyebab. Dalam hal ini, pengobatannya tergantung pada penyakit penyebabnya.

0 komentar:

Posting Komentar