Minggu, 19 Mei 2013

Alergi Susu Sapi

Jika Anda curiga bayi Anda memiliki alergi susu sapi, segera konsultasikan dengan dokter Anda tentang jenis pemeriksaan yang harus dilakukan dan alternatif untuk susu formulanya. Namun tidak ada salahnya jika kita sedikit mengupas dasar-dasar mengenai gangguan kesehatan yang satu ini…
Bagaimana Proses Alergi Terjadi

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan (immune system) tubuh si bayi salah dalam menilai, sehingga ia menyangka susu sapi merupakan sesuatu yang membahayakan dan ia bereaksi untuk melawannya. Ini akhirnya memicu reaksi alergi, yang menyebabkan si bayi rewel, gelisah, serta timbul gejala-gejala alergi lainnya.

Oh ya, hampir seluruh bayi yang alergi susu sapi ternyata juga alergi terhadap susu kambing dan domba. Sebagian kecil lagi juga ternyata alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu kedelai.

Statistik juga menunjukkan bahwa bayi yang menerima ASI Eksklusif memiliki resiko alergi susu sapi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang mengkonsumsi susu formula. Para ahli mempercayai bahwa kelainan ini berkaitan dengan keturunan dan biasanya memang akan menghilang setelah si kecil berusia 3-5 tahun.
Gejala Alergi Susu Sapi

Gejala alergi susu sapi biasanya mulai muncul pada beberapa bulan pertama usia si bayi. Gejala ini bisa timbul langsung setelah meminum susu sapi, atau bisa hingga 7-10 hari sesudahnya. Yang terakhir ini lebih sering terjadi.

Diantara gejala yang timbul setelah 7-10 hari adalah:
Feses yang cair, kemungkinan mengandung darah
Muntah
Gelisah
Ruam atau bercak merah pada kulit

Biasanya memang lebih sulit terdeteksi, karena hampir sama dengan gejala gangguan kesehatan lainnya.

Pada alergi yang timbul langsung saat bayi meminum susu sapi, gejalanya antara lain:
Gelisah
Muntah
Pembengkakan
Nafas yang berdesing
Gatal-gatal dan ruam merah pada kulit
Diare disertai darah
Mendiagnosa Alergi Susu Sapi

Jika Anda mencurigai adanya alergi susu sapi pada bayi Anda, maka segeralah hubungi dokter Anda. Dia akan bertanya tentang adanya gangguan ini pada keluarga Anda dan akhirnya melakukan pemeriksaan langsung. Biasanya juga akan dilakukan beberapa jenis pemeriksaan lab, diantaranya melibatkan pemeriksaan terhadap feses, darah serta mungkin akan dimasukkan sejumlah kecil susu sapi ke bawah kulit si bayi.

Terkadang dokter akan meminta Anda menghentikan konsumsi susu sapi selama 1 minggu, kemudian setelah itu bayi Anda akan diminta untuk meminumnya sambil dilihat apakah ada reaksi setelahnya.

Jika Anda mencurigai adanya alergi susu sapi pada bayi Anda, maka segeralah hubungi dokter Anda. Dia akan bertanya tentang adanya gangguan ini pada keluarga Anda dan akhirnya melakukan pemeriksaan langsung. Biasanya juga akan dilakukan beberapa jenis pemeriksaan lab, diantaranya melibatkan pemeriksaan terhadap feses, darah serta mungkin akan dimasukkan sejumlah kecil susu sapi ke bawah kulit si bayi.
Cara Mengatasinya

Jika bayi Anda terbukti memiliki alergi susu sapi dan Anda menyusuinya, maka sangatlah penting bagi Anda sang Ibu untuk membatasi konsumsi seluruh produk yang terbuat dari susu sapi, karena protein susu sapi bisa tersalurkan melalui ASI Anda.

0 komentar:

Posting Komentar