Kamis, 25 Juli 2013

SEKILAS REIKI

Memang benar bahwa dari sekian banyak jenis olah mental spiritual, reiki boleh disebut sebagai cara instan dalam belajar penyembuhan alami. Betapa tidak jika hanya belajar selama satu hari, seseorang segera bisa menyerap dan menggunakan energi ilahi. Untuk apa berlatih reiki? Ya reiki dilatih dan dipraktekkan oleh orang yang mau belajar reiki untuk tujuan penyembuhan diri sendiri dan orang lain atas kasus penyakit. Jadi tak berlebihan jika reiki dianggap cara cepat untuk sehat yang tujuan utama adalah meraih kesehatan, badan jadi lebih sehat, spiritualitas juga meningkat.
Tradisi reiki sudah dipraktekkan oleh para biksu Tibet, India dan China. Di Indonesia sendiri reiki baru masuk dan disebarluaskan sejak tahun 1996.
Lalu rasa ingin tahu bertambah lagi dan bertanya, ” Apa arti reiki itu?, ” seraya memperhatikan jawaban yang saya berikan.  Reiki secara harafiah berarti energi ilahi ( divine energy ). Nama Re ini merujuk dari bahasa Jepang yang berarti sesuatu yang spiritual dan Ki berarti energi. Disebut demikian karena inti dari latihan adalah menyerap energi alam semesta untuk dialirkan ke dalam tubuh melalui chakra mahkota dan disalurkan keluar lewat chakra telapak tangan kanan dan kiri. Energi sendiri dari sudut ilmiah Fisika adalah ukuran dari kesanggupan benda untuk melakukan suatu daya/usaha. Satuan energi adalah Joule.
Energi merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau tidak nyata atau tidak kasat mata. Artinya energi ini memang tidak dapat dilihat dengan mata kecuali bagi mereka yang terlatih atau mata bathinnya sudah terbuka khususnya chakra mata ketiganya. Melalui alat ukur elektronik energi ini dapat diukur besarnya. Bagi praktisi reiki bisa merasakan hadirnya energi dengan sensasi panas, hangat, dingin dan paduan panas dingin silih berganti.
Nah untuk bisa merasakan sensasi ini seorang pemula harus menjalani proses attunement reiki agar hanya dengan niat saja reiki akan on atau off. Disebut attunement karena tubuh energi calon praktisi reiki harus diselaraskan lebih dulu dengan getaran energi alam semesta yang selalu hadir tanpa diundang di sekitar kita. Tanpa prosedur attunement maka seseorang tidak dapat mengakses energi alam semesta ini. Tahap attunement berbeda dengan proses “pengisian” yang lazim dilakukan oleh perguruan tenaga dalam.
Saat attunement seorang pemula ” tidak diisi energinya “, melainkan diselaraskan pola getaran frekuensi tubuh energinya dengan pola getaran energi alam semesta ( reiki ). Bila sudah selaras, beresonansi getaran frekuensinya, maka cukup dengan niat saja maka energi reiki akan masuk ke dalam tubuh lewat chakra mahkota. Master Reiki yang berwenang mengattunement calon praktisi reiki melakukan pembukaan sekaligus mengaktipkan chakra mahkota, chakra telapak tangan kanan dan kiri juga chakra jantung. Sebagai tambahan diaktipkan pula chakra mata ketiga calon praktisi reiki.
Selanjutnya jalur energi calon praktisi reiki pun yang mencakup jalur sushumna, jalur ida dan pingala juga diaktipkan dan diseimbangkan agar keseimbangan Yin ( unsur dingin ) dan Yang ( unsur panas ) tetap terjaga manakala reiki sedang mengalir ke dalam tubuh energi praktisi reiki. Proses penyelarasan reiki berjalan lancar manakala calon praktisi reiki rilek, pasrah total kepada Tuhan YME dan tetap santai selama proses penyelarasan.
Sebagai tambahan dari proses penyelarasan ini calon praktisi reiki harus berusaha tersenyum lepas yang meluncur dari hati nuraninya dan bukan senyum yang dipaksakan. Karena senyum yang lepas berasal dari hati nuraninya adalah bekal setiap saat yang bersangkutan melakukan praktek reiki. Dalam reiki unsur paling utama adalah niat yang dicetuskan dalam hati dan kepasrahan total kepada pemilik sekaligus pencipta reiki yaitu Sang Khalik.
Bagaimana pun teknik reiki yang tiap aliran berbeda dalam pelajarannya, yang tidak boleh dilupakan adalah kepasrahan total saat praktek reiki. Teknik mengakses Reiki sejauh ini hanya dikenal sebagai teknik penyembuhan penyakit yang pernah dilakukan manusia kuno di jamannya. Tetapi sejatinya reiki hadir sebagai sebuah jalan spiritual untuk mendekatkan diri hamba kepada-Nya.
Bahwa reiki bisa mengatasi kesehatan fisik dan mental memang benar adanya sebagai bonus kesehatan jasmani dari orang yang mendambakan kesehatan dalam hidupnya. Lebih dari itu reiki adalah jalan menuju pencapaian spiritual. Begitu pentingnya spiritualitas maka dalam belajar reiki banyak ditemukan konsep ajaran agama seperti hati nurani, kesadaran jiwa dan tujuan hidup. Meski sangat spiritual para master reiki menjamin teknik reiki ini seratus persen lintas agama. Unsur spiritualisme yang dilatih adalah spiritualisme universal.

0 komentar:

Posting Komentar