Di bumi nusantara ini, masih terdapat beberapa macam kesenian yang jelas berasal dari budaya animisme dan dinamisme. Satu contoh seperti Tarian Kuda Lumping di Jawa Barat. Biasanya, sebelum pertunjukkan dimulai, para peserta wajib dibekali mantera-mantera tertentu oleh sang dukun sebagai pengendali acara. Setelah itu, sang penari kuda kesurupan dan bertingkah aneh layaknya orang gila. Para penari itu terlihat lincah memainkan kuda mainan dan bahkan mereka makan pecahan kaca atau beberapa ekor ayam yang masih hidup. Para penari tidak merasakan sakit akibat pecahan kaca yang mereka makan atau merasa jijik dengan daging ayam yang dimakan hidup-hidup, semuanya karena ada roh lain yang merasuk dalam diri mereka. Roh itulah (jin) yang mengendalikan si penari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Lima dekade lampau bayi memiliki jadwal khusus untuk minum dan makan yang sangat teratur, tiap 4 jam sekali, karena saat itu diduga keluha...
-
Takaran susu formula umumnya sudah dibuat sedemikian rupa dengan memerhatikan osmolaritas (tingkat kekentalan) yang disesuaikan dengan kema...
-
Dr. dr. Anang Endaryanto, SpA(K) Menurut dr. Anang, penyakit alergi timbul karena sistem imun memiliki sensivitas yang berlebihan terhadap ...
-
BAYI YANG MENYUSU ASI: Usia 0-6 Bulan: Frekuensi BAB normal: Sehari 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2 hari sekali. Dengan catatan berat bada...
-
Pada masa awal kelahiran bayi, khususnya saat tali pusatnya belum putus, maka langkah yang paling tepat dan bijak untuk dilakukan adalah me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar