Sabtu, 22 Februari 2014

METODE PENYEMBUHAN ALTERNATIF KUNDALINI REIKI

Pada zaman Yunani kuno, dikenal juga adanya Dewa Kesehatan Yunani, Hermes, yang memegang tongkat Caduceus (artinya ramuan yang menyembuhkan), tongkat dengan dua ekor ular melilitnya. Karena itu, Kundalini acap kali disebut sebagai “Dewi Ular” atau dalam terminologi barat disebut sebagai “Fire Serpent”. Kundalini merupakan suatu potensi energi yang dahsyat di dalam diri manusia yang tidak aktif dan masih tertidur. Pusat energi Kundalini di tubuh manusia terletak di ujung tulang ekor di daerah perinium, antara anus dan kemaluan. Kundalini berbentuk tiga setengah lingkaran. Kundalini Reiki yang berkembang di Tibet ini diperkenalkan kepada umum oleh Grandmaster Olle Gabrielsen, seorang Grandmaster Meditasi Barat. Tetapi teknik Kundalini ini sebenarnya sudah dipraktekkan ribuan tahun lalu oleh Ascended Master Khutumi yang dikenal sebagai Sang Khodam Kundalini Reiki. Dan Khutumi sendiri dapat dari Ascended Master Saint Germain yang hidup di Kota Atlantis Kuno. Atlantis Kuno adalah sebuah kota modern saat itu, karena mereka sudah mempunyai kebudayaan tinggi. Sekelompok orang yang berada dibawah pimpinan spiritual Saint Germain hijrah ke Tibet Kuno. Di Tibet Kuno inilah dia mengembangkan metode penyembuhan reiki di Tibet yang sekarang dikenal sebagai Kundalini Reiki. Khutumi kemudian mengajarkan Kundalini kepada kelompok khusus, yaitu para Dalai Lama. Menurut Olle Gabrielson, Kundalini Reiki dikembangkannya berdasarkan pada hasil meditasi chanelling dari Master Kundalini, yaitu Ascended Master Kuthumi. Dengan kata lain, proses penurunan teknik berlangsung secara spiritual, karena keduanya hidup pada jaman yang berbeda. Kuthumi diketahui hidup pada abad ke-19 di sekitar Kashmir (India) dan Tibet. Kuthumi adalah salah satu Ascended Master yang banyak memberikan informasi-informasi spiritual. Pada saat ini juga tercatat suatu kelompok spiritual yang melakukan channeling secara rutin terhadap Kuthumi, kelompok ini dipimpin oleh Madane Balvatsky.

0 komentar:

Posting Komentar